Namanya Cinta


Cinta adalah sebuah anugerah Illahi. Bisa datang pada siapa saja, tak memandang gender dan memandang usia. Tak memandang status, derajat, dan martabat. Tak memandang kuasa. Siapa saja bisa merasakan cinta. Dan siapa saja bisa kecewa karena cinta. Itu sudah biasa. Namanya juga Cinta.

Cinta, hadir dengan sendirinya, tak pernah datang dijemput atau minta diantar pulang. Ia mandiri. Ia mampu berjalan sendiri dalam hati sanubari. Setiap orang, pasti pernah merasakannya. Bahkan orang sedingin apapun pasti pernah merasakan namanya Cinta.

Terkadang di sadari atau tidak, cinta banyak mengajarkan sebuah arti kehidupan. Ada tawa canda, ada derai tangis. Ada kecewa, ada kebanggaan. Sekali waktu memahami, waktu lain memaafkan. Berputar, bagaikan lingkaran roda. Kadang di atas, kadang juga di bawah. Yah, namanya juga berputar.

Begitulah sebuah kata bernama Cinta, terasa elok dan menenangkan. Tapi kadang mengiris dan menyedihkan…

Awal sebuah kehidupan berawal dari kata Cinta. Aku ada karena cinta kedua orang tuaku. Begitu pula diri kalian, wahai manusia. Tapi kadang, aku terpisah karena cinta juga. Sungguh membingungkan bukan. Berputar-putar…

Tapi juga kadang, orang kerap kali menyalahkan cinta. Karena cinta, orang mati gantung diri. Karena cinta, orang rela memberikan emas terbaiknya. Karena cinta, semua bisa indah. Mudah untuk melakukan sesuatu..

Bahkan orang berkata, lebih semangat karena cinta. Awalnya memang tak pernah terpikir oleh saya bagaimana rasanya. Karena saya merasa cinta antara dua insan, bagi saya malah membuat saya membuang waktu untuk hal yang tak penting. Mungkin ini kondisi ketika saya tak merasakan manfaat dari cinta antara lawan jenis, yang kerap terjadi pada remaja zaman sekarang.

Saya memang pernah merasakan kagum dan suka pada lawan jenis. Tapi dengan begitu saja saya sudah banyak melalaikan hak-hak orang lain. Apalagi karena cinta. Tak pernah terbayangkan. Walaupun kerap kali sahabat-sahabat saya menggoda, itu hanya menjadi sebuah permainan bagi saya. Karena, saya belum mampu memanage cinta yang sebenarnya saat ini.

Terkadang saya merasa heran dan penuh tanya, kenapa orang bangga untuk saling cinta yang dipamerkan a.k.a pacaran ketika kuliah? Kenapa hayooo? Saya bingung. Bahkan dalam kamus saya tak pernah terpikirkan seperti itu. Pun saya tersenyum ketika salah satu sahabat saya berkata “The Last Jomblo di Semester 8”. Emang seburuk itukah? Masya Allah. Tidak sayang, karena Allah pasti akan memberikan seseorang yang terbaik untuk kita. Yakin saja.

Begitulah namanya cinta. Kadang membingungkan. Kadang mengherankan. Kadang membuat penuh tanya. Setiap orang punya cinta tersendiri. Dan setiap orang punya cerita cinta masing-masing. Dan cerita cinta terindah saya saat ini adalah bertemu dengan kalian semua dengan segala perbedaan dan karakteristik yang berbeda pula.. Karena semua berawal dari cinta..

Cinta tetaplah cinta

Sesakit apapun yang kau rasa

Sesulit apapun yang kau pahami

Cinta tetaplah begitu adanya

Kadang di atas kadang di bawah

Roda kehidupan manusia..

Karena cinta

semua bisa indah

tapi juga bisa menyakitkan..

Semua karena cinta

Aku bertemu dengan kalian sahabatku..

Leave a comment